Sarasehan Pancasila Vol.3 No.4 (2020) : Ketahanan Sosial di Tengah Pandemi Covid-19: Menguatnya Budaya Gotong Royong Virtual
Munculnya fenomena pandemi Covid-19 memang memberikan wajah baru bagi dunia secara keseluruhan. Tidak hanya ketahanan di bidang kesehatan yang dituntut untuk menunjukkan kualitasnya, namun ketahanan di bidang ekonomi, sosial, dan politik pun juga mengalami gejolak tuntutan yang sama. Indonesia, sebagai negara dengan basis sosial rasa kebersamaan yang tinggi tiba-tiba dihadapkan dengan situasi yang serba berjarak dikarenakan adanya pandemi ini. Hal yang demikian tersebut berkaitan dengan berbagai kebijakan baik yang berasal dari WHO ataupun pemerintah RI yang mau tidak mau menjadikan kontak fisik sebagai media “silaturahmi” dan identitas bangsa seakan kehilangan ruang. Walaupun tujuannya adalah untuk pencegahan penyebaran covid-19. Menyikapi polemik ini, secara bijak dalam diskusi bulanan Sarasehan Pancasila yang dikemas melalui live streaming instagram @lapasila_um pada tanggal 30 April 2020 ini, pemateri yaitu Ibu Prisca Kiki Wulandari, M.Sc (Dosen Universitas Brawijaya) menyampaikan bahwa melalui pandemi ini, ternyata semua warga negara mendapatkan satu bahan pembelajaran baru bahwa untuk mengartikulasikan kebersamaan atau gotong royong bangsa Indonesia tidak hanya selalu identik dengan kontak fisik. Melalui mematuhi kebijakan #stayathome, bahu membahu menjaga stabilitas perekonomian sesama warga negara, dan bahkan bersama-sama memutus mata rantai penyebaran informasi hoax tentang Covid-19 pun dapat menjadi definisi baru dari gotong royong. Salah satu contoh riil dari pernyataan ini telah dibuktikan oleh gerakan sosial digital yang dilakukan oleh Najwa Shihab dengan fokus penggalangan dana untuk dialokasikan dalam bentuk dukungan bagi para tenaga medis dan sesama warga negara terdampak. Selain itu, dalam diskusi yang dipimpin oleh moderator yaitu Ibu Elya Kurniawati, M.M (Dosen Universitas Negeri Malang), pembahasan tentang fenomena ini juga dikaitkan dengan berbagai dampak kebijakan yang ditimbulkan berdasarkan pertanyaan beberapa partisipan diskusi. Pemateri secara umum kembali menegaskan bahwa berbagai macam dampak yang tidak jarang menimbulkan masalah baru tersebut dapat dihadapi jika bangsa Indonesia menggunakan “gotong royong” sebagai intisari dari Pancasila sebagai senjata utama.
Materi dalam diskusi ini dapat diunduh pada link ini
Artikel dan dokumentasi: Rista Ayu Mawarti