Sarasehan Pancasila No.2 Vol.1 (2018): Jati Diri Ekonomi Indonesia: Refleksi Pancasila Sebagai Philosophische Grondslag
Pada hari Jumat tanggal 9 Februari 2018, bertempat di ruang sidang lantai 2 gedung S4, Pusat Pengkajian Pancasila Universitas Negeri Malang melaksanakan Sarasehan Kebangsaan dengan mendatangkan narasumber Dr. Imam Mukhlis, SE, MSi. Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang dan Divisi Litbang, Yayasan Bung Karno Jakarta. dalam penyajian materinya, narasumber mengangkat tema “Jati Diri Ekonomi Indonesia: Refleksi Pancasila Sebagai Philosophische Grondslag”.
Dr. Imam Mukhlis, SE, MSi mengemukakan bahwa sebagai landasan idiologis dalam pengembangan kegiatan ekonomi rakyat, maka Pancasila memberikan leidstar dinamis dalam wujud lima sila. Sebagai insan yang berketuhanan sudah sepantasnya dalam kegiatan ekonomi didasarkan atas prinsip-prinsip religi dan moral. Interaksi ekonomi antar individu dilakukan secara gotong royong, semangat kekelurgaan, semangat kebersamaan dan persatuan Indonesia. Ekonomi nasional dapat bercorak kepribadian bangsa baik dalam kelembagaan ekonomi maupun dalam praktek kegiatannya. Semangat nasionalisme ekonomi dikembangkan dengan berlandaskan asas-asas perikemanusiaan. Indonesia memiliki kedaulatan penuh atas pemanfaatan sumber daya oleh fihak asing. Kegiatan ekonomi yang berlangsung dapat menyebabkan rakyat mencapai masyarakat adil dan makmur, tidak ada penghisapan terpenuhinya kebutuhan rakyat dan tercapainya kesejahteraan hidup rakyat.
Oleh karena itu membangunan ekonomi baru dapat dijalankan dengan berlandaskan pada sosialisme Indonesia dengan memanfaatkan endowment factors yang tersedia dalam menjalankan kegiatan pembangunan nasional. Dalam hal ini pembangunan ekonomi Indonesia adalah pembangunan ekonomi yang menempatkan rakyat sebagai subyek pembangunan. Sebagai subyek pembangunan, rakyat diberikan porsi terbesar dalam merancang desain kebijakan pembangunan nasional.